: Kepemilikan asing bakal dongkrak properti RI.

Pertumbuhan sektor properti Indonesia ikut terdongkrak
berkat kepemilikan properti oleh warga negara asing. Hal tersebut
memunculkan kekhawatiran akan terdongkraknya harga properti sehingga tak
lagi sesuai dengan daya beli masyarakat dapat dicegah dengan metode-metode
tertentu. Termasuk pemilikan atas properti di kawasan-kawasan strategis.

"Makin besar minat asing memiliki properti di Indonesia, maka akan makin
menguntungkan, baik itu di kawasan strategis khusus maupun di kawasan lain.
Penjualan akan rumah akan meningkat, dan efisiensi lahan dapat dilakukan.
Kita bisa memberlakukan penetapan besaran lahan, zonasi, ketentuan harga
minimum dan ketentuan lainnya agar harga tetap dapat dikendalikan," kata
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Utara Tommy Wistan sebagaimana
dikutip dari Okezone, Senin (11/6/2012).

Khusus untuk kawasan strategis seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), diakui
pemilikan asing akan mendorong pertumbuhan kawasan strategis itu secara
lebih cepat. Termasuk terhadap 140 industri yang di kembangkan di dalam
kawasan tersebut.

"Memang mungkin akan ada dampak, tapi dapat diminimalisir. Selagi memang
revenue dalam bentuk percepatan industri dapat dilakukan, saya pikir
sah-sah saja. Toh saling membutuhkan," ujarnya.

Tommy menambahkan, sudah saatnya pemerintah membuka diri dengan membuka
kesempatan warga asing memiliki properti di Indonesia, selayaknya yang juga
telah diberlakukan di sejumlah negara lain. Seperti Malaysia, Singapura dan
RRC yang pertumbuhan industrinya terbilang cukup cepat.

"Kenapa kita tak mau terbuka, di Singapura, 25 persen properti disana itu
milik orang Indonesia. Begitu pula di China dan Malaysia. Toh cuma
pemilikan properti dan bukan lahannya. Jadi kita tetap berperan besar,"
ungkap Tommy.

Pemerintah pun dipastikan mendapatkan manfaat dengan pemberian hak
pemilikan atas properti bagi warga asing. Pemerintah bisa mendapatkan
devisa dari pembelian properti. "Disamping mendorong industri properti,
pemerintah juga dapat devisa kan. Jadi masih fair lah. Jangan cuma kita
yang bisa punya properti di negeri mereka," tegasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

An Evening in Paris.(Film India Jadul).

Laba Dari Tas Kaum Hawa.