Dompet Makin Sehat Berkat Klinik Kesehatan.

Bisnis di bidang kesehatan termasuk salah satu bisnis yang tak pernah mati.
Maklum saja, semua manusia normal pasti pernah jatuh sakit. Karena itu,
bisnis yang berhubungan dengan kesehatan akan selalu dibutuhkan.

Apalagi, di tahun 2014 ini diperkirakan bisnis kesehatan bakal berjaya.
Penyebabnya tentu saja adalah Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mulai berlaku. "Adanya BPJS dan
SJSN akan mendorong industri kesehatan," kata Amir Karamoy, Chairman
Yayasan Peduli Ginjal Indonesia (Yadugi).

Berlakunya kebijakan jaminan sosial tersebut bakal membuat orang tidak
khawatir soal biaya saat sakit. Alhasil, para pelaku bisnis kesehatan
memperkirakan kunjungan ke dokter, klinik, atau rumahsakit bakal bertambah.
Permintaan akan obat-obat, terutama obat generik, juga bakal meningkat.

Maka, tidak mengherankan apabila pelaku bisnis kesehatan beramai-ramai
melakukan ekspansi tahun ini. Bahkan kelompok usaha besar seperti Grup
Lippo dan Grup Ciputra juga getol melakukan ekspansi
di bisnis kesehatan.

Grup Lippo, misalnya, melalui rumahsakitnya, yakni Siloam, berniat membuka
sekitar enam sampai delapan rumahsakit baru tahun ini. Selain itu, Siloam
berencana memperluas jaringannya dengan membuka klinik kesehatan di kawasan
hotel atau perkantoran.

PT Kimia Farma Tbk juga tidak mau kalah. Perusahaan milik pemerintah ini
berniat membangun 100 unit klinik kesehatan tahun ini, untuk mendukung
program SJSN dan BPJS. Sampai saat ini, Kimia Farma sudah memiliki 200
klinik.

Peluang besar

Bukan cuma bisnis para pemain besar yang melejit. Para pengusaha level
usaha kecil dan menengah (UKM) pun masih bisa merasakan gurih cuan di
bisnis kesehatan.

Dengar saja cerita Rochadi Ariawan, salah satu pemilik klinik gigi
Dentaris. Ia bercerita pertama kali ia membuka klinik gigi di kawasan
Serpong, Banten, pada 2008 silam. Klinik gigi miliknya adalah satu-satunya
klinik di sana. Namun, dalam kurun waktu sekitar lima tahun, kini sudah ada
setidaknya 12 klinik gigi yang beroperasi di wilayah Serpong. "Kesehatan
selalu menjadi kebutuhan primer masyarakat dan tidak pernah libur," terang
Rochadi. Ia sendiri saat ini sudah memiliki empat klinik gigi.

Nah, kalau Anda berniat membuka usaha dan sedang mencari-cari bisnis yang
cocok, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjajal bisnis kesehatan. Tenang
saja, Anda tidak perlu khawatir harus bersaing dengan para raksasa bisnis
yang melakukan ekspansi di bisnis kesehatan tadi.

Meski pemain cukup banyak, peluang bagi pemain baru di bisnis kesehatan
masih terbuka lebar, kok. Apalagi, dengan pemberlakuan program SJSN dan
BPJS, kue bisnis kesehatan bakal semakin besar.

Apalagi, sejatinya bisnis kesehatan juga banyak macamnya. Anda tidak harus
membuka rumahsakit bila ingin menekuni bisnis kesehatan. Anda juga bisa
menjaring cuan di bisnis kesehatan dengan membuat klinik kesehatan.

Klinik kesehatan sendiri ada bermacam-macam. Anda bisa mempertimbangkan
membuka klinik kesehatan umum. Klinik seperti ini biasanya menyediakan
beberapa layanan medis. Selain dokter umum, klinik ini bisa juga memiliki
dokter spesialis, misalnya dokter gigi. Bahkan, ada klinik yang memiliki
laboratorium, layanan rontgen hingga apotek sendiri.

Selain klinik umum, ada juga klinik spesialis. Contohnya klinik gigi milik
Rochadi. Selain itu, ada juga klinik cuci darah, seperti klinik cuci darah
yang dikembangkan oleh Amir Karamoy bersama Yadugi.

Anda bisa memilih mendirikan klinik kesehatan sendiri. Atau, kalau Anda
tidak mau repot, ada banyak tawaran waralaba dan kemitraan klinik
kesehatan. Klinik cuci darah Mitra Medika Extra yang dikembangkan oleh Amir
Karamoy dan Yadugi juga menawarkan peluang ini. Selain itu, masih banyak
tawaran waralaba atau kemitraan klinik kesehatan yang Anda bisa cari
melalui internet.

Untuk memulai bisnis klinik kesehatan memang susah-susah gampang. Menurut
para pelaku yang sudah terjun ke bisnis ini, ada beberapa aspek yang perlu
Anda ketahui saat berbisnis klinik kesehatan.

• Memiliki pengetahuan soal kesehatan

Seorang pebisnis tentu harus benar-benar mengenal bisnis yang dia tekuni.
Jadi, kalau Anda ingin membuka klinik kesehatan, Anda harus benar-benar
memahami seluk-beluk soal kesehatan. Maklum saja, bisnis ini merupakan
bisnis yang berurusan dengan kesehatan seseorang. Anda tentu tidak mau,
dong, kalau suatu saat setelah Anda membuka klinik kesehatan terjadi
kesalahan penanganan atau diagnosis atas pasien di klinik tersebut. "Bisnis
kesehatan itu bisnis trust, kalau pasien tidak percaya dia tidak akan
datang," tegas Amir.

Tentu saja, memahami masalah kesehatan bukan berarti Anda harus seorang
dokter. Anda bisa mencari informasi yang cukup mengenai layanan kesehatan
yang diberikan klinik yang rencananya Anda dirikan. Taruh kata berniat
membangun klinik gigi, Anda setidaknya tahu sedikit mengenai kesehatan dan
penyakit gigi.

Dari mana bisa mendapatkan info seputar kesehatan tersebut? Anda bisa
membaca buku-buku soal kesehatan atau mencari informasi melalui internet.

Akan lebih baik lagi kalau Anda memiliki pengalaman berurusan dengan
layanan kesehatan yang rencananya diberikan di klinik yang akan Anda
dirikan. "Kalau mau bisnis klinik gigi, kalau perlu terjunlah selama dua
tahun sebagai karyawan di klinik gigi untuk mengenal bisnis klinik gigi,"
kata Rochadi.

Alternatif lainnya, Anda bisa mencari orang yang berpengalaman di bidang
layanan kesehatan yang diberikan klinik Anda untuk membantu menjalankan
bisnis. Contoh, kalau Anda berniat mendirikan klinik gigi, Anda bisa
merangkul dokter gigi sebagai rekan bisnis. Cuma, Amir mengingatkan, tetap
akan jauh lebih baik kalau Anda sendiri memiliki pengetahuan soal layanan
yang diberikan klinik, meski sedikit.

Memiliki pengetahuan juga akan membuat Anda terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan, seperti penipuan. Dengar saja pengalaman Rochadi. Ketika
pertama kali berbisnis klinik gigi, ia sempat tertipu rekan bisnis. "Ia
memasang harga tinggi dari harga yang sebenarnya, sehingga biaya yang harus
dikeluarkan naik 50% dari harga normal," kisah dia.

Rochadi baru sadar ia tertipu ketika membuka klinik gigi kedua. Saat itu
investasi yang harus dikeluarkan Rochadi ternyata hanya setengah dari
investasi di klinik pertama. Sejak saat itu ia bertekad terjun sendiri di
bisnis klinik gigi ini.

• Lokasi

Faktor yang juga penting dalam menjalankan bisnis kesehatan adalah faktor
lokasi. Syarat utama lokasi yang cocok untuk mendirikan klinik kesehatan
pada dasarnya sama dengan sebagian besar bisnis lain, yakni lokasinya
gampang dijangkau oleh pelanggan, dalam hal ini adalah pasien.

Lokasi penting lantaran lazimnya pasien datang dalam keadaan tidak sehat.
Bayangkan penderitaan si pasien bila akses ke klinik susah dilalui.

Soal kriteria lokasi memang bisa berbeda-beda, tergantung dari klinik yang
didirikan. Pada umumnya lokasi yang baik untuk klinik kesehatan adalah
lokasi yang dekat dengan perumahan atau perkantoran. Dus, pasien yang butuh
bantuan medis bisa ditangani segera.

Lain lagi untuk klinik cuci darah alias hemodialisis. Menurut Amir, lokasi
klinik cuci darah tidak harus benar-benar berada di lingkungan perumahan.
Yang penting lokasi terletak di pinggir jalan besar yang gampang dijangkau
dan memiliki tempat parkir yang luas.

Selain itu, klinik cuci darah tidak harus berdiri sendiri. Amir menyebut
klinik cuci darah bisa juga didirikan sebagai bagian dari rumahsakit. Salah
satu contohnya adalah klinik cuci darah yang didirikan Amir di Cibubur,
Jawa Barat. Amir membuka klinik ini di dalam Rumah Sakit Meilia. "Dengan
membuka di rumahsakit, layanannya juga lebih terintegrasi. Pasien butuh
obat bisa langsung ke apotek, kalau harus rawat inap bisa langsung rawat
inap di sini," jelas dia.

Klinik cuci darah harus memiliki akses air bersih. "Lebih disukai air PDAM,
bukan air tanah," kata dia.

Agar pemasukan maksimal, Amir menyarankan klinik cuci darah bisa menampung
setidaknya empat mesin cuci darah plus empat ranjang. Ukuran satu mesin dan
satu ranjang sekitar 3 meter x 6 meter. Selain itu, klinik harus punya
ruang tunggu pasien, toilet khusus pasien dan pengunjung, ruang penyimpanan
serta ruang
penyulingan air.

• Pilih dokter

Faktor lain yang sangat penting dalam mendirikan klinik kesehatan adalah
sumber daya manusia. Kalau ingin bisnis berkembang dengan baik, tentu Anda
harus bisa mencari dokter yang memiliki kredibilitas baik dan mumpuni.

Apalagi, pada dasarnya dokter merupakan senjata untuk menarik pelanggan.
Kebanyakan orang jika sudah merasa cocok dengan satu dokter maka dia akan
kembali ke dokter yang sama. "Jika pasien diedukasi dengan baik oleh
dokter, mereka tidak akan berpaling kepada dokter lain," imbuh Rochadi.

Ini juga yang menjadi falsafah Rochadi. Karena itu ia selalu merekrut
dokter yang tidak hanya mampu memberi pelayanan bagus dan berkualitas, tapi
juga mampu mendidik pasien. Ia juga menggelar training center untuk
mengenal karakter dokter yang ia rekrut.

Segendang sepenarian dengan Rochadi. Amir lebih menyukai dokter yang bisa
menjadi keluarga bagi pasien untuk klinik cuci darahnya. "Pasien harus
berbaring di ranjang selama 5 jam saat cuci darah, kalau dokter dan
perawatnya enggak ramah, kan, pasien tidak nyaman," jelasnya.

Cuma, Amir mengaku cukup sulit mencari dokter dan perawat untuk klinik cuci
darah. Pasalnya, dokter dan perawat tersebut harus memiliki sertifikasi
spesialis ginjal. Nah, jumlah dokter dan perawat yang memiliki sertifikasi
tersebut masih sangat jarang.

• Modal

Selebihnya, tentu Anda harus memiliki modal yang cukup. Modal untuk
mendirikan klinik kesehatan ini memang cukup mahal, lantaran harga
alat-alat medis tidak murah.

Rochadi menyebutkan, modal untuk mendirikan klinik gigi sekitar Rp 350
juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 50% adalah biaya untuk membeli
alat-alat medis dan perlengkapan klinik gigi lainnya. "Sekitar 25% untuk
sewa tempat, 20% untuk interior klinik, sisanya untuk biaya operasional
awal," beber dia.

Sementara klinik cuci darah Mitra Medika Extra menawarkan kemitraan dengan
modal awal Rp 300 juta. Dengan modal tersebut, investor bisa membuka klinik
cuci darah dengan kapasitas empat mesin. Modal awal tadi digunakan untuk
melakukan renovasi klinik serta membeli sarana klinik.

Untuk mesin cuci darah, Mitra Medika memilih menggunakan mesin sewaan
ketimbang membeli sendiri. Dengan menyewa, Mitra Medika bisa menghemat
biaya operasional. Pasalnya, biaya perawatan mesin ditanggung oleh
perusahaan pemilik mesin.

Pemilik klinik juga harus menyiapkan biaya operasional untuk empat bulan ke
depan. Rata-rata biaya operasional nilainya berkisar Rp 30 juta–Rp 50 juta
per bulan.

• Promosi

Sama seperti bisnis lainnya, hal yang perlu Anda lakukan saat bisnis Anda
sudah dimulai Anda perlu melakukan promosi. Tentu saja, Anda bisa
mengandalkan media promosi tradisional seperti pamflet. Atau, kini Anda
juga bisa mengandalkan media sosial. Rochadi mengaku melakoni hal ini untuk
mempromosikan bisnisnya.

Salah satu yang dilakukan Rochadi adalah bergabung sebagai salah satu
anggota Dis Dus. Ia bahkan berani memberi diskon hingga 80% melalui situs
pemberi diskon tersebut.

Sekilas, langkah ini merugikan. Namun Rochadi menyatakan cara ini sangat
efektif untuk memperkenalkan kliniknya pada masyarakat. "Hasilnya maksimal
karena kami bisa mendapat 400–500 pasien baru dengan Dis Dus. Selanjutnya
kami tinggal maintain pasien agar loyal kepada kami," kisah dia. Cara lain
yang bisa digunakan adalah bekerjasama dengan perusahaan asuransi untuk
memberi paket perawatan.

Yang harus diingat, kalau pasien di klinik kesehatan Anda sudah ramai, Anda
harus memastikan agar kualitas pelayanan tetap terjaga. Dengan demikian,
Anda bisa cepat meraih untung di bisnis ini.

Omong-omong, berapa besarnya keuntungan bisnis klinik kesehatan ini?
Rochadi membeberkan klinik gigi bisa meraup omzet Rp 60 juta–Rp 150 juta
per bulan per cabang. Agar pendapatan maksimal, klinik gigi Rochadi buka
setiap hari, kecuali hari libur nasional.

Sementara Amir menuturkan margin klinik cuci darah berkisar antara 12%-18%.
Sudah begitu, modal yang Anda gelontorkan saat membangun bisnis bisa
kembali dengan cepat. "Dari pengalaman saya, klinik cuci darah ini bisa
balik modal sekitar 6 bulan," kata dia.

Wah, laba klinik kesehatan benar-benar sehat, ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

An Evening in Paris.(Film India Jadul).

Laba Dari Tas Kaum Hawa.