Rezeki Klinik Kesehatan Bukan Hanya Milik Dokter

Bisnis kesehatan cukup menjanjikan. Enaknya, tidak harus menjadi praktisi
kesehatan seperti dokter atau apoteker untuk masuk ke bisnis ini. Tawaran
kemitraan untuk membuka klinik memudahkan Anda untuk memulai bisnis ini.

Semua orang yang normal pasti ingin selalu sehat. Karena itu, tak perlu
heran jika bisnis pelayanan kesehatan selalu tumbuh seiring pertumbuhan
jumlah manusia. Bahkan, bisnis ini juga tidak terpengaruh gejolak ekonomi.

Mayoritas pengusaha di bidang ini hanya menggarap bisnis gerai penjualan
obat alias apotek. Maklum, untuk bisa membuka klinik, seseorang kudu
memiliki tenaga ahli kesehatan seperti dokter dan perawat.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada peluang. Sebab, kini mulai banyak
tawaran kemitraan untuk membuka klinik kesehatan. Salah satunya adalah
kemitraan yang ditawarkan oleh klinik Halodokter. Klinik ini sudah berdiri
sejak dua tahun silam. Selama ini, Klinik Halodokter lebih dikenal di
sekitar Yogyakarta. Di Kota Gudeg ini, sudah ada empat klinik Halodokter.

Kini, Halodokter ingin mengembangkan bisnisnya ke kota lain lewat jalur
kemitraan. Tivan Jussak, Area Manager Halodokter Bandung, menjelaskan,
Halodokter baru menawarkan kemitraan mulai Juli lalu. Sampai saat ini, baru
ada satu mitra yang mendirikan klinik Halodokter. Beberapa lainnya masih
dalam perencanaan.

Budhiharto, pemilik Klinik Halodokter, bercerita, antusiasme masyarakat
untuk menyambangi klinik Halodokter cukup besar. Maklum, klinik Halodokter
ini sengaja menyasar pasien dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Karena
itu, ia berani mengklaim, harga jasa pelayanan di kliniknya jauh lebih
murah dibandingkan tarif rumah sakit atau klinik lain.

Meski menyasar kelas menengah bawah, Budhi yang berprofesi sebagai dokter
meyakinkan, mitranya tetap akan mendapatkan keuntungan dari klinik ini.
Sebab, menurutnya, selama ini, biaya layanan kesehatan mahal karena
operasional klinik yang tidak efisien. "Kami menawarkan konsep kemitraan
dengan biaya yang jauh lebih efisien," tutur dia.

Menurut Budhi, pendapatan kliniknya bisa mencapai sekitar Rp 30 juta–Rp 70
juta per bulan, tergantung dari tipe dan wilayah tempat klinik itu berada.
Adapun potensi margin keuntungan bersih adalah sekitar 15% dari total omzet.

Tawaran membuka klinik kesehatan juga datang dari Klinikita yang berasal
dari Semarang. Klinik yang sudah berdiri sejak tahun 2005 itu melayani
konsultasi dengan dokter umum, dokter gigi, dan apotek.

Maulana Adrian Sukamto, pemilik Klinikita, menawarkan kerja sama kemitraan
membuka klinik ke beberapa perusahaan. "Kami mendirikan dan mengelola
klinik di kantor mereka. Mereka terima beres," ujar dia. Ia menagih semua
biaya ke perusahaan setiap bulan.

Beberapa mitra Klinikita saat ini adalah PLN distribusi Jawa Tengah, PLN
Undiklat Semarang, Akademi Pelni, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Maulana juga mengembangkan pola kemitraan untuk investor umum. "Kalau ada
investor yang tertarik membuka, kami juga melayani," tuturnya.

Tapi Maulana mengaku, sampai sekarang, ia belum pernah membuka klinik
dengan pola kemitraan murni. Ia lebih banyak menjalin kerja sama saling
menguntungkan dengan perusahaan. Maklum, membuka klinik tidak cukup
bermodal duit. Pemiliknya juga harus membangun rasa kepercayaan.

Nah, Anda tertarik? Sebelum benar-benar terjun, mari kita pelajari skema
tawaran kemitraan klinik tersebut.

• Halodokter

Kemitraan ini tidak sekadar menawarkan penggunaan merek. Halodokter juga
akan memberi dukungan manajemen dan pengawasan standar mutu. Mitra yang
bergabung dengan Halodokter juga bisa berkonsultasi tentang operasional,
supervisi, dan layout bangunan. Mitra pun akan mendapatkan alat kerja dan
pasokan produk kebutuhan klinik.

Jussak menjelaskan, mitra juga akan mendapatkan tenaga medis, tenaga
kesehatan seperti apoteker dan perawat, serta tenaga administrasi. Mitra
akan dibantu pula dalam pemasaran dan promosi klinik.

Meski begitu, ada banyak hal yang harus disiapkan oleh mitra sebelum
bergabung dengan Halodokter. Salah satunya adalah lokasi untuk mendirikan
klinik. Sebaiknya, lokasi itu dekat dengan perumahan penduduk atau pabrik.
Karena itu, tempat tersebut akan disurvei oleh tim Halodokter. Calon mitra
harus membayar Rp 3 juta untuk biaya survei di Pulau Jawa dan mulai Rp 5
juta untuk survei di luar Pulau Jawa.

Setelah lokasi disetujui, berikutnya, mitra harus menyiapkan modal untuk
mendirikan klinik. Mereka mesti membeli paket kemitraan dan biaya membangun
ruangan.

Klinik ini menawarkan tiga paket kemitraan. Pertama klinik tipe A dengan
biaya Rp 100 juta. Jika mengambil paket ini, Anda bisa mendirikan klinik
standar yang buka selama 8 jam sehari dengan satu dokter praktik. Di tipe
ini, Anda harus menyiapkan ruangan minimal 35 meter persegi (m²), untuk
ruang tunggu atau pendaftaran, ruang periksa, dan toilet.

Sedangkan biaya untuk desain ruangan klinik tipe ini diperkirakan mulai
dari Rp 50 juta-Rp 70 juta. Anda juga harus menyiapkan AC, wastafel, dan
komputer lengkap dengan jaringan internet. Perangkat interiornya berupa
satu meja dokter, satu kasur periksa, satu lemari obat, satu meja
administrasi, kursi tunggu untuk 10 orang, dan satu lemari arsip.

Kedua, tipe B dengan biaya kemitraan sekitar Rp 160 juta. Anda akan
mendapatkan klinik dengan fasilitas dua dokter praktik dan apotek yang akan
buka 12 jam sehari. Untuk tipe ini, Anda harus menyediakan lahan seluas
minimal 60 m² untuk ruang tunggu sekaligus pendaftaran, ruang periksa,
ruang farmasi, dan toilet.

Fasilitas lain yang dibutuhkan sama dengan klinik tipe A. Asumsi dana yang
dibutuhkan untuk renovasi adalah sekitar Rp 75 juta-Rp 90 juta, dengan
perlengkapan interior yang hampir sama dengan tipe A.

Ketiga, tipe C dengan biaya kemitraan sebesar Rp 250 juta. Klinik ini
mempunyai fasilitas standar dan buka 12 jam sehari dengan dua dokter
praktik, apotek, dan laboratorium. Anda akan mendapatkan dua dokter jaga
yang akan bekerja secara shift, satu laboran, apoteker, tenaga
administrasi, dua asisten apoteker, dan bagian umum.

Lahan yang dipergunakan untuk membangun klinik tersebut minimal harus
mempunyai luas 90 m². Sedangkan dana yang harus disiapkan untuk merenovasi
ruangan dan menyiapkan interior mulai Rp 100 juta. Selain fasilitas seperti
tipe A dan tipe B, juga perlu disiapkan ruang laboratorium dan apotek.

Jussak bilang, desain klinik harus sesuai dengan ketentuan Halodokter.
Sebab, itu sudah menjadi standar dan ciri klinik Halodokter. Hanya saja,
pembelian interior bisa dilakukan oleh mitra tanpa melalui Halodokter.

Meski beberapa paket sudah ditawarkan, menurut Jussak, Anda bisa saja
mengajukan konsep yang lebih besar. Misalnya, klinik tersebut buka 24 jam
dan ada dokter spesialis. Hanya saja, harga paketnya harus dinegosiasikan
dengan manajemen Halodokter. Manajemen Halodokter memperkirakan, kemitraan
ini bakal balik modal dua tahun sampai tiga tahun.

Untuk menjadi juragan klinik Halodokter, Anda tidak harus seorang dokter
ataupun sarjana bidang kesehatan. Asal mempunyai perhatian di bidang
kesehatan, Anda sudah bisa menjadi juragan klinik Halodokter.

Lebih bagus lagi jika Anda sebelumnya merupakan pemilik apotek dan ingin
mengembangkan bisnis yang terintegrasi dengan klinik. "Ada calon mitra kami
yang sebelumnya pemilik apotek ingin mendirikan klinik di Surabaya," tutur
dia.

Dengan menggunakan kemitraan, Anda tidak hanya memperoleh pasokan tenaga
kerja. Manajemen Halodokter juga akan memasok obat resep dan kebutuhan
laboratorium. Tapi, Anda bebas membeli obat-obatan bebas sendiri. Jussak
menambahkan, Anda juga akan dibantu memasarkan klinik tersebut. Bahkan,
kalau perlu, akan ada karyawan yang khusus mengurusi pemasaran.

Halodokter menarik biaya manajemen (management fee) sebesar 5% dari total
omzet per bulan. Masa berlaku paket kemitraan, menurut Budhi, adalah lima
tahun. Setelah masa tersebut selesai, para mitra Halodokter diharuskan
membayar biaya pemakaian merek sebesar Rp 75 juta.

• Klinikita

Maulana menjelaskan, untuk bisa mendirikan klinik kesehatan, calon investor
harus menyiapkan beberapa hal. Di antaranya adalah izin operasional klinik,
infrastruktur klinik, tenaga medis, tenaga pemasaran, sistem operasional,
dan sistem keuangan. Nah, kemitraan Klinikita menawarkan semua sistem itu,
baik pemasaran dan operator, hingga karyawan.

Berdasarkan pengalaman Klinikita, modal yang harus disiapkan untuk
mendirikan sebuah klinik kesehatan adalah sekitar Rp 300 juta.
Perinciannya, sebesar Rp 150 juta-Rp 200 juta untuk modal awal bisnis,
seperti perizinan klinik swasta komersial, biaya promosi, karyawan, dan
peralatan.

Maulana memperkirakan, pengeluaran untuk pengadaan peralatan saja bisa
mencapai sekitar Rp 100 juta. Jika bekerja sama dengan Klinikita, Anda
cukup menyewa peralatan itu. Maulana bilang, sewa peralatan kedokteran umum
dan gigi sebesar Rp 2,5 juta per bulan. Namun, sistem pengadaan barang juga
wajib melalui Klinikita.

Pemilik klinik juga masih harus menyiapkan dana untuk sewa tempat. Nilainya
sekitar Rp 100 juta untuk periode lima tahun. "Bisnis ini butuh proses
building trust (membangun kepercayaan) setidaknya selama setahun," tutur
Maulana. Baru pada tahun kedua dan berikutnya, laba bisnis ini akan bisa
digunakan untuk mengembalikan modal.

Pendapatan klinik diperkirakan mencapai Rp 40 juta-Rp 90 juta per bulan.
Beban usaha yang harus dikeluarkan di antaranya gaji karyawan, mulai dokter
umum, dokter gigi, apoteker, perawat, dan tenaga administrasi. Selain itu,
ada beberapa pengeluaran rutin, seperti pembelian obat dan listrik.

Maulana menghitung, laba bersih satu klinik dalam setiap bulan bisa
mencapai Rp 5 juta- Rp 20 juta. Adapun waktu balik modalnya sekitar tiga
tahun hingga empat tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

An Evening in Paris.(Film India Jadul).

Laba Dari Tas Kaum Hawa.