Mengedukasi Pasar Jadi Pekerjaan Bagi Taufan.

Meski saat ini usaha yang dijalankan Antonius Taufan sudah bisa berjalan
dengan cukup baik, namun di tahap awal memperkenalkan bisnis ini kepada
konsumen, ternyata tidak mudah. Maklum, jasa yang menawarkan pengalaman
unik bagi klien masih belum akrab di telinga sebagian besar masyarakat
Indonesia. Apalagi, kebanyakan orang Indonesia ketika ingin memberikan
hadiah lebih suka membeli barang dengan alasan lebih praktis.

Itulah sebabnya, mengedukasi target konsumen adalah tantangan yang perlu
Antonius jalani di awal-awal dia memulai bisnis ini. Selain itu, dia juga
harus sudah bisa memantangkan konsep pengalaman unik yang diusung sebagai
produk jualan, agar bisa terlaksana.

Salah satu hal yang harus dia tangkap adalah keinginan pasar terhadap
konsep hadiah yang akan menjadi produk yang ia tawarkan. Selain itu, Taufan
pun harus menggandeng beberapa pihak untuk bisa membuat program yang
menarik. Misalnya, ketika dia menawarkan program pengalaman berkuda, Taufan
harus sudah memiliki koneksi untuk menyewa kuda atau menyewa lokasi
romantis untuk program kejutan ini. "Saya bekerjasama dengan vendor dan
mengontraknya secara eksklusif," kata dia.

Selain melakukan survei pasar, ide-ide program yang ia gadang muncul dari
pengalaman pribadinya. Dengan modal usaha hampir mencapai Rp 1 miliar dari
hasil mengumpulkan dana dari berbagai sumber, Antonius mulai menjalankan
Fokado sejak akhir 2011. Ketika itu dia baru memiliki tiga hingga tiga
orang pegawai untuk membantunya menjalankan bisnis.

Hari pertama meluncurkan Fokado secara terbuka, Fokado sudah berhasil
mendapatkan konsumen. Sebelumnya, ia dan tim memang sudah melakukan promosi
kepada teman-teman dan lingkungan sekitar mereka. Teknik pemasaran dari
mulut ke mulut cukup ampuh membuat jasa Fokado dikenal, meski masih di
kalangan terbatas.

Tentu saja, Taufan pun membuat website resmi serta menggunakan aplikasi
jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk memperkenalkan Fokado
kepada masyarakat.

Hingga kini jumlah pengikut atau follower akun Twitter @fokado lumayan
banyak 1.052 pengikut. Adapun penggemar alias fans page Fokado di Facebook
sebanyak 690.

Namun saat ini jejaring sosial yang mereka gunakan untuk berpromosi lebih
berfungsi sebagai tempat menampung keluhan dan pertanyaan dari konsumen.
"Jadi lebih seperti kepanjangan tangan dari customer service perusahaan,"
kata Taufan.

Saat ini, Fokado telah bekerjasama dengan sekitar 50 vendor untuk
mengerjakan seluruh paket hadiah yang dipesan oleh konsumen. Taufan kini
sudah tidak lagi terlalu repot untuk memikirkan ide paket hadiah yang akan
dijual, karena saat ini dia sudah mempunyai tim khusus untuk mengerjakan
tugas ini. Selang setahun, saat ini Taufan mendapatkan investor yang
bersedia bekerjasama untuk mengembangkan Fokado. n

Komentar

Postingan populer dari blog ini

An Evening in Paris.(Film India Jadul).

Laba Dari Tas Kaum Hawa.