Tumbuhkan Semangat Bisnis Para Ibu Lewat Koperasi.

Tergerak keinginan memperbaiki kualitas hidup perempuan miskin di
perkotaan, Leonardo Kamilius keluar dari pekerjaannya sebagai business
analyst di perusahaan konsultan ternama. Ia memilih mendirikan Koperasi
Kasih Indonesia (KKI) di tahun 2011 di Cilincing, Jakarta Utara.

Padahal sejak remaja ia bermimpi untuk menjadi pemimpin sebuah perusahaan.
Namun, mimpi itu buyar setelah ia jadi relawan di Padang pada 2009. "Di
sana saya membantu orang saban hari. Ini membuat hati saya penuh dan
bahagia," ujarnya.

Sepulang dari Padang, pria yang akrab disapa Leon ini mengajak dua rekannya
merintis KKI. Dengan menyewa rumah, mereka mendirikan kantor KKI di
Cilincing. Cilincing jadi pilihan karena banyak warga yang kesulitan
ekonomi.

KKI bukan LSM, namun bisnis sosial. Ia terinspirasi dengan konsep mikro
kredit yang diterapkan penerima Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus.
Itu sebabnya, inti usaha KKI adalah menyediakan jasa tabungan, pinjaman
(kredit mikro), dan pendidikan mengolah keuangan bagi para ibu. Leon dan
kedua rekannya patungan menyediakan modal pendirian KKI.

Lewat KKI, anggota bisa menabung tanpa dipungut biaya administrasi. Mereka
dapat mengambil uang kapan saja. KKI juga menyediakan pinjaman modal mulai
Rp 500.000 - Rp 2,5 juta. Pinjaman ini diberikan tanpa jaminan, namun ada
bunga.

Dari sinilah, ia mendapat modal guna memperbanyak dana pinjaman. Maklum,
banyak permintaan pinjaman yang masuk belum terpenuhi karena modal minim.

Pemberian pinjaman dibarengi dengan sosialisasi dan pendidikan mengolah
modal tersebut supaya menjadi sumber pendapatan. "Kami ingin mengubah cara
pandang warga untuk keluar dari jerat kemiskinan," ujar bapak satu putra
ini.

Kata Leon, tidak mudah mengubah cara pandang warga Cilincing. Ketika
pertama kali masuk ke sana, ia menawarkan konsep KKI dari rumah ke rumah.
Tawarannya lebih banyak tidak digubris.

Hingga akhirnya, ada lima ibu yang bergabung mau menjadi anggota, mendapat
pinjaman dan berhasil bangun warung di depan rumah. "Karena contoh itu,
kian banyak warga yang tertarik bergabung di KKI," kisah Leon. Kini, sudah
ada 541 warga Cilincing yang bergabung dengan KKI.

Ia berharap, ke depan, bisa melingkupi semua kaum marginal di Cilincing.
Ia juga berharap, KKI bisa menghasilkan profit. Meski bisnis sosial yang
bertujuan memberdayakan ibu kurang mampu, KKI harus tetap mendapat
pemasukan agar bantuan terus berlanjut. "Karena, jika kami bergantung pada
donatur, saat donatur berhenti, maka upaya pemberdayaan kami juga
berhenti," ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

An Evening in Paris.(Film India Jadul).

Laba Dari Tas Kaum Hawa.