Mengantar Seserahan Ada Imbalan

Pernikahan adalah peristiwa penting dalam perjalanan hidup. Karena memegang
pandangan semacam itu, banyak orang sangat serius menyiapkan hari
pernikahannya. Mulai dari lamaran, akad nikah, hingga resepsi.

Berbagai kerepotan di seputar pernikahan, tentu, tak bisa dipikul sendiri
oleh mempelai dan keluarganya. Maklum, mereka juga harus menyiapkan mental
maupun tenaga untuk menjalani berbagai prosesi pernikahan.

Situasi tersebut membuka celah bisnis untuk berbagai tahap prosesi
pernikahan. Satu bisnis yang kini naik daun adalah menyiapkan seserahan
atau hantaran.

Bisnis penyiapan hantaran makin laris karena di masa kini pemberian tidak
cuma dari pihak pria ke wanita, tapi juga sebaliknya. "Ini sesuai dengan
tren wanita yang semakin mandiri dan berpenghasilan. Jadi, mempelai saling
memberi," tutur Siti Aisyah atau biasa dipanggil Iis, pemilik usaha Istje
Seserahan dan Suvenir.

Besarnya pesanan yang bisa dinikmati bisa terlihat dari pengalaman Iis.
Biasanya, pelanggan Iis memesan antara 12 hingga 15 kotak hantaran, jika
hantaran hanya dari pihak pengantin pria ke mempelai wanita. Nah, apabila
penyerahan hantaran berlaku untuk masing-masing mempelai, hantaran yang
dipesan ke Iis bisa mencapai 48 kotak.

Seiring perkembangan waktu, kini Iis mematok tarif menghias hantaran dari
Rp 500.000 hingga Rp 700.000 per kotak. Dalam sebulan, Iis bisa mengantongi
omzet berkisar Rp 20 juta hingga Rp 40 juta. Tingkat keuntungannya berkisar
30%.

Sedang Nila Kusumawati, yang mengawali usaha hantaran sejak akhir 2009
melalui situs www.seserahan.co, menjual seserahan yang harganya antara Rp
850.000 hingga Rp 2 juta per kotak. Berbeda dengan Istje, Nila cuma menjual
seserahan yang berisi aneka produk perawatan tubuh bermerek luar negeri.
Tanpa menyebut omzetnya, Nilai memetik untung sekitar Rp 200.000 per kotak.

Daya tarik lain usaha ini adalah modal awal yang dibutuhkan tidak terlalu
besar. Dalam hitungan Iis, dana Rp 2 juta sudah memadai untuk memulai usaha
menghias hantaran. "Setelah mengerjakan 5 orderan, modal pasti kembali,"
tutur dia

Iis sendiri mengawali usahanya pada 2005 dengan bendera Istje Seserahan dan
Suvenir, dan melalui blog istjeseserahan.blogspot.com. Saat itu, Iis
mengeluarkan modal Rp 10 juta untuk membuat kotak hantaran sebanyak 60 buah.

Kotak yang dibuat suami Iis itu terbilang sederhana, cuma berhiaskan kain
brokat. Saat masih memulai usaha, Iis mematok tarif sebesar Rp 200.000 per
kotak hantaran dan kotak menjadi milik pelanggan. Sedang tarif menghias
saja adalah Rp 50.000 per kotak. Dan, kotak hantaran dipinjamkan.

Namun sejak tahun 2009, Iis mengubah konsep dengan membuat kotak hantaran
dari kayu yang ditutup dengan plastik mika tebal. "Selain penampilannya
lebih bagus, juga lebih kuat," tutur dia.

Iis juga membuat wadah dengan desain lain, seperti sangkar burung dari besi
dan koper harta karun. Kotak hantaran disain unik itu kerap dibeli beberapa
pelaku usaha hantaran dari luar daerah seharga Rp 700.000 per buah.

Sejak awal Iis telah fokus membidik segmen pasar menengah ke atas. Ada dua
macam jasa yang ditawarkan Istje Seserahan. Pertama, menghias dan menjual
kotak hantaran, artinya kotak hantaran menjadi milik konsumen. Kedua, jasa
menghias hantaran, kotak hantaran dikembalikan.

Setahun setelah memulai usahanya, Iis memasang iklan di situs pernikahan
www.weddingku.com. Hasilnya? Ia menangguk respons luar biasa. "Nama Istje
Seserahan dan Suvenir makin banyak dikenal," tutur Iis.

Pasang sendiri

Dalam jasa menghias hantaran, Iis mengenakan uang jaminan minimal Rp 1 juta
per 10 kotak hantaran. Maklumlah, di jasa menghias hantaran, kotak hantaran
berstatus dipinjamkan Iis ke kliennya, Jika klien menggunakan lebih dari 10
kotak, Iis mengenakan uang jaminan tambahan sebesar Rp 100.000 per kotak.
Guna uang jaminan, menurut Iis, memastikan pelanggan menjaga keutuhan kotak
hantaran sehingga tidak rusak setelah dipakai. Uang jaminan akan
dikembalikan saat kotak hantaran diambil di rumah pelanggan. Sejauh ini,
pelanggannya selalu mengembalikan kotak hantaran dalam kondisi utuh dan
tidak rusak.

Menurut Iis, jasa menghias hantarannya sebanding dengan isi hantarannya.
Maklum, pelanggan Iis yang berasal dari kelas atas isi per kotak hantaran,
minimal Rp 3 juta. Itu harga untuk kotak yang isinya "cuma" perlengkapan
mandi.

Belum lagi hantaran yang berisi kosmetik dari merek tertentu yang harganya
juga jutaan rupiah. "Jadi mereka, ya, tutup mata dengan ongkos Rp 700.000
per kotak," ujar Iis. Saat ini, isi hantaran pernikahan yang sedang ngetren
untuk mempelai pria adalah aneka gadget, seharga minimal, Rp 7 jutaan.

Biasanya pelanggan yang menggunakan jasa Istje Seserahan terlebih dahulu
melihat foto-foto yang terpajang di akun Facebooknya. Baru, mereka datang
ke workshop Istje Seserahan yang berada di Jalan Pasar Baru Selatan,
Jakarta Pusat. Ada yang datang setahun, sebulan, seminggu, hingga sehari
sebelum acara berlangsung.

Jika acara masih lama, pelanggan membayar uang muka sebesar Rp 300.000
hingga Rp 500.000. Namun jika acara tinggal hitungan hari, Iis mematok
pembayaran uang muka sebesar 50% dari total biaya dan ditambah uang
jaminan.

Khusus pelanggan dari luar kota seperti Bandung dan Semarang akan dikenai
biaya pengiriman Rp 700.000. Saat hantaran sudah selesai dihias, Istje
Seserahan akan mengantar ke rumah pelanggan. Empat hari setelah acara,
wakil dari Istje Seserahan menyambangi rumah klien untuk mengambil kotak
dan mengembalikan jaminan.

Sederhana dan menarik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

An Evening in Paris.(Film India Jadul).

Laba Dari Tas Kaum Hawa.