Sukses Kembangkan Konsep Belajar Matematika.

Kecintaan Iwan Sugiarto pada dunia pendidikan mengantarkan pria ini menjadi
pengusaha bimbingan belajar (bimbel) bernama Universal Mega Center (UMC).
Ia mengembangkan UMC melalui konsep kerjasama kemitraan. Saat ini UMC telah
memiliki 96 cabang yang tersebar di Jakarta, Cirebon, Surabaya, Pekanbaru,
Ambon hingga Papua.

Iwan menjalankan usaha bimbel ini sejak 1997. Awalnya, UMC hanya memberikan
kursus aritmatika sempoa. Sambil berjalannya waktu, Iwan terus
mengembangkan produk-produk bimbel yang bisa mengembangkan daya pikir anak.
Ia mengaku menggunakan metode belajar yang didapatkan dari Taiwan, yang
kemudian dia adopsi di Indonesia.

Kini ada lima program berbeda yang ia tawarkan, seperti I-Maths, megabrain
learning system, megabrain for children, calismath chiquita dan mental
aritmatika.

Bimbel ini difokuskan bagi anak-anak berusia 4-12 tahun. Untuk I-Math,
metode belajar matematika yang diajarkan menggunakan alat peraga sudah
teruji di Taiwan. Metode ini meningkatkan kemampuan pemahaman bentuk,
warna, angka dan motorik anak. "Jika di Taiwan para murid harus membeli
sendiri alat peraga yang mahal, di UMC sudah disediakan alat peraga supaya
harga menjadi terjangkau," ujar pria kelahiran 1953 itu.

Hampir seluruh produknya memang fokus pada membentuk pemahaman anak pada
pelajaran matematika. Sebagai lulusan teknik elektro yang menyukai
pelajaran matematika, Iwan merasa sistem pengajaran matematika di Indonesia
butuh metode yang lebih tepat.

Di Indonesia pengajaran matematika di sekolah masih menggunakan metode
konvensional. Pada metode itu memaksa para murid untuk hanya menghafal
tanpa mengerti konsep. Kelemahan metode ini membuat anak kesulitan dalam
memahami pelajaran secara cepat. Sedangkan metode yang ia usung menggunakan
alat peraga, yang diharapkan dapat mempermudah anak dalam memahami
pelajaran.

Iwan juga menawarkan produknya ke sekolah-sekolah. Ia menjual metode
pengajaran, buku pelajaran ke playgroup, TK A dan TK B. Dia juga memberikan
pelatihan bagi para pengajar. Saat ini programnya sudah diaplikasikan di 48
sekolah, mulai dari playgroup hingga Sekolah Dasar (SD).

Memasuki usia ke-17, total jumlah murid bimbel UMC mencapai 1.300 siswa.
Agar menjangkau pangsa pasar yang luas, ia mengenakan biaya kursus hanya Rp
240.000- Rp 300.000 per bulan. Dari situ, omzet yang ia raih sekitar Rp 150
juta per bulan dan laba bersih Rp 80 juta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

An Evening in Paris.(Film India Jadul).

Laba Dari Tas Kaum Hawa.