Bkpm Berniat Genjot Nilai Investasi Pengusaha Taiwan.

JAKARTA. Pemerintah berniat menggenjot investasi pengusaha Taiwan di tanah
air. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan
menargetkan nilai mencapai US$ 2 miliar per tahun.

Selama ini, BKPM menilai investasi pengusaha Taiwan masih minim. "Nilai
rata-rata kurang dari US$ 1 miliar per tahun," kata Gita usai pertemuan
dengan delegasi Taiwan Economic and Trade Office (TETO), Jumat (1/10).

Taiwan tercata investor ke-8 terbesar di Indonesia. Selama kurun 20 tahun
terakhir, nilai investasinya mencapai US$ 14 miliar. Investasi itu tersebar
di berbagai sektor mulai dari tekstil, sepatu, elektronik, teknologi
komunikasi dan informasi hingga otomotif.

Gita optimis target itu bisa tercapai. Dia melihat antusiasme 107
perusahaan dari berbagai sektor yang ikut dalam rombongan delegasi TETO
tersebut. Bahkan, dia mengatakan, sudah ada 36 perusahaan yang menyatakan
komitmennya tertarik berinvestasi secara langsung di Indonesia.

Agar tujuan ini tercapai, Gita mengincar perusahaan-perusahaan Taiwan yang
tertarik bisa menanamkan modalnya lebih besar di sektor manufaktur dan
infrastruktur. Dia juga menawarkan kemudahan layanan satu pintu melalui
BKPM bagi para pengusaha Taiwan yang berminat.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menambahkan pemerintah bakal memfasilitasi
pengusaha-pengusaha Taiwan, antara lain dengan menyediakan areal industri.
"Ada lahan seluas sekitar 1.000-an hektare yang bisa ditawarkan untuk
digunakan di wilayah Jabotabek," ujar Hidayat.

Kepala Perwakilan TETO di Indonesia Andrew L Y menuturkan banyaknya
pengusaha Taiwan yang berminat berinvestasi di Indonesia antara lain dipicu
oleh keyakinan pengusaha atas membaiknya perekonomian dan iklim usaha di
Indonesia. Selain itu, para pengusaha Taiwan juga mulai kewalahan dengan
peningkatan upah buruh dan sewa lahan di China sehingga mereka mulai
beralih ke kawasan lain.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofyan Wanandi menilai positif
kunjungan delegasi TETO kali ini. Selain karena jumlah pengusaha yang
dibawa lebih banyak, sektor usaha yang bakal masuk pun semakin beragam.

Namun, menurut Sofyan ada dua sektor yang paling bagus untuk ditingkatkan
porsinya di Indonesia, yakni manufaktur dan pertanian. "Itu sebetulnya yang
kami butuhkan karena banyak menarik tenaga kerja dan Taiwan sudah sangat
andal di sektor itu," ujarnya.

Sofyan mengatakan, pemerintah harus bisa merespon antusiasme pengusaha
Taiwan ini dengan mengadakan infrastuktur yang memadai serta memberikan
jaminan kepastian dan kenyamanan berusaha di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

An Evening in Paris.(Film India Jadul).

Laba Dari Tas Kaum Hawa.