Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Menguas Laba Nan Cantik Dari Kontraktor Pengecatan.

Gambar
Mengikuti semarak industri properti di negeri ini, bisnis jasa kontraktor cat makin moncer saat ini. Maklum, setiap gedung ataupun rumah baru, pasti membutuhkan pengecatan di tahap penyelesaian pembangunannya, untuk menyempurnakan penampilan. Tak heran, prospek bisnis ini akan semakin cerah dengan hadirnya bangunan-bangunan baru tersebut. Pasarnya pun makin luas, karena jasa kontraktor cat tak hanya dibutuhkan oleh bangunan baru. Gedung atau rumah lama pun membutuhkan pengecatan ulang, sebagai bagian dari perawatan atau hanya sekedar ingin tampil dengan wajah baru. Deny Setiawan, pemilik CV Bintang Wijaya, yang merintis usaha ini sejak 2002 mengatakan, potensi usaha ini masih bagus. "Apalagi, bila kontraktor semakin kreatif memadu-padankan warna cat atau sanggup memenuhi permintaan art painting," ujar dia. Memiliki latar belakang pendidikan desain interior menjadi alasan Deny terjun dalam usaha kontraktor cat. Selain itu, jiwa usaha juga muncul lantaran t

Jovita Aktif Berdayakan Ibu Menyusui.

Gambar
Sebagai produsen pakaian khusus untuk ibu menyusui, Jovita Roland tidak hanya memikirkan keuntungan semata. Selama lima tahun terakhir, ia aktif memberikan edukasi kepada para ibu tentang pentingnya air susu ibu (ASI) bagi bayi. "Saya prihatin karena banyak sekali para ibu yang kurang paham betul kebaikan dan pentingnya asi," ujar Jovita. Mulai saat itu, ia menjadi aktivis dalam gerakan ibu menyusui. Selain mendorong ibu menyusui, Jovita juga membuka peluang ibu hamil dan menyusui untuk mendapat tambahan penghasilan. Caranya dengan menjadi reseller produk pakaian ibu menyusui miliknya, yang diberi merek Milkyway. Jovita sendiri mulai merintis usaha membuat pakaian ibu menyusui itu di tahun 2007. Ide bisnis ini didapat setelah ia menemui kesulitan saat harus menyusui bayi di tempat terbuka. Sejak terjun ke usaha ini, ia pun memiliki semangat untuk mendorong ibu-ibu lainnya memberi ASI kepada buah hatinya. Sebagai aktivis ibu menyusui, ia bergabung dengan

Angkat Ekonomi Warga Lewat Koran Bekas.

Gambar
Sejak tahun 2009, Brianne Novianti menggeluti usaha kerajinan dari kertas koran bekas di Yogyakarta. Di bawah bendera usaha Dluwang Art, ia memproduksi aneka produk kerajinan. Diantaranya dompet, tas kerja, tas sekolah, tas santai, vas bunga, bungkus kado, serta berbagai bentuk sandal, dan masih banyak lagi. Kendati terbuat dari koran bekas, produk kerajinan Brianne ini mendapat sambutan positif dari pasar. Setiap mendapat pesanan dalam jumlah besar, ia selalu melibatkan warga sekitar tempat tinggalnya untuk ikut membantu membuat kerajinan dari koran bekas. "Warga satu RW (rukun warga) saya libatkan," kata Brianne yang bermukim di Desa Seyegan, Sleman, Yogyakarta ini. Ia mengaku, sudah melibatkan warga sekitar sejak awal menekuni usaha. Mayoritas warga yang dilibatkan merupakan ibu-ibu rumah tangga. Ia bilang, warga senang dilibatkan dalam usahanya itu. Sebab, bisa membantu menambah penghasilan mereka. Apalagi, mayoritas warga desa itu umumnya petani ya

Agar Para Mustahik Menjadi Muzaki.

Gambar
Keberadaan lembaga amil zakat (LAZ) dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Tak seperti pengumpul zakat di masjid yang membagikan zakat berupa uang dan barang, mayoritas LAZ menyalurkan zakat untuk usaha produktif. Masih banyak orang yang beranggapan, dana zakat, infak, dan sedekah yang dikumpulkan oleh lembaga amil zakat (LAZ) cuma disalurkan kepada orang kurang mampu dalam bentuk uang tunai atau barang seperti bahan-bahan kebutuhan pokok (sembako). Padahal, seiring meningkatnya kesadaran berzakat di kalangan umat muslim dan bertambahnya LAZ, pengelola lembaga itu membuat aneka program penyaluran dana zakat. Dalam perkembangannya, program yang dibesut LAZ tak kalah menarik dengan program sosial pemerintah atau program pemberdayaan usaha mikro dan kecil yang dibesut oleh lembaga keuangan formal. Menurut Vice President Director Lazis Muhammadiyah (Lazis MU), M. Khoirul Muttaqin, setiap zakat yang terkumpul harus diupayakan dapat memberikan nilai tambah

Atasi Pengangguran Lewat Usaha Donat.

Gambar
Prihatin melihat maraknya pengangguran di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, Nathanael Nico terdorong untuk memberdayakan mereka. Sejak 2008, aktivis gereja di Bandung, Jawa Barat ini membuat program pemberdayaan bagi para pengangguran dan remaja putus sekolah. Untuk menggarap program itu, ia pun melibatkan Yayasan Benih Indonesia. Program pengentasan pengangguran ini dilakukan secara bertahap. Tahap awal fokus membentuk mental para pengangguran agar memiliki etos kerja. "Orang yang tidak bekerja itu tidak hanya bermasalah secara ekonomi, tapi juga soal karakter dan mental kerja," ujar pria berusia 43 tahun ini. Pelatihan ini dipusatkan di tempat penampungan khusus milik Nico yang berada di Jalan Kaliandra, Bandung. Setelah semangat etos kerja terbentuk, ia pun memberikan pelbagai keterampilan wirausaha. Misalnya, keterampilan membuat camilan jamur, dan donat. Awalnya, ada ratusan pengangguran yang ikut dalam program pelatihannya ini. Tapi, tidak semuan

Perkuat Pemasaran, Gencar Membikin Desain Baru.

Gambar
Mengantongi omzet ratusan juta dari usaha pembuatan kaos khas Solo tidak membuat Aries Adenata lantas berpuas diri. Ia masih terus berusaha mengembangkan bisnisnya agar bisa lebih besar lagi. Salah satu targetnya adalah menjadikan kaos bikinannya sebagai ikon Kota Solo. "Saya ingin kaos saya menjadi salah satu incaran para pelancong ketika berkunjung ke Solo," katanya. Aries berharap, popularitas kaosnya bisa menyamai kaos Dagadu Yogyakarta dan kaos Joger Bali. Untuk memenuhi ambisinya itu ia pun getol mengembangkan jaringan pemasaran. Salah satunya dengan menggandeng toko-toko suvenir di Kota Solo untuk ikut menjajakan kaos bikinannya. Beberapa kali ia juga mengajak kerjasama agen-agen perjalanan wisata. Ia mengaku, cara ini tergolong efektif. Banyak wisatawan yang melancong ke Solo akhirnya mengenal kaos buatannya. "Banyak orang yang mulai mengenal produk saya. Permintaan pun semakin meningkat," klaimnya. Cara lain yang ditempuhnya adalah

Lena Berbisnis Kantor Siap Pakai.

Gambar
Lena Thong memang bukan orang baru di bisnis penyewaan ruang kantor (service office). Sejak lama, Lena sudah berkecimpung dalam bisnis properti. Berkat pengalamannya dalam bidang ini pula, salah satu perusahaan service office asal Hong Kong memintanya menjadi center manager di Plaza Business Center, Jakarta pada 1998. Hingga delapan tahun kemudian, saat dia melihat kebutuhan ruang-ruang kantor semakin besar, Lena memutuskan untuk berbisnis sendiri. Lena yakin, bisnis ini bakal berkembang di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus melaju. Apalagi, delapan tahun menggeluti bisnis ini, dia sangat memahami seluk-beluk bisnis serviced office atau kantor siap pakai. Mulai dari menyewa ruang atau lantai dari pemilik gedung, renovasi ruang kantor, dan mencari pasar. "Saya juga sudah memiliki jaringan yang kuat dengan owner gedung dan klien yang menjadi pasar serviced office," tutur Lena. Dengan modal Rp 3 miliar, hasil patungan dengan seorang mitra, Lena

Mengantar Seserahan Ada Imbalan

Gambar
Pernikahan adalah peristiwa penting dalam perjalanan hidup. Karena memegang pandangan semacam itu, banyak orang sangat serius menyiapkan hari pernikahannya. Mulai dari lamaran, akad nikah, hingga resepsi. Berbagai kerepotan di seputar pernikahan, tentu, tak bisa dipikul sendiri oleh mempelai dan keluarganya. Maklum, mereka juga harus menyiapkan mental maupun tenaga untuk menjalani berbagai prosesi pernikahan. Situasi tersebut membuka celah bisnis untuk berbagai tahap prosesi pernikahan. Satu bisnis yang kini naik daun adalah menyiapkan seserahan atau hantaran. Bisnis penyiapan hantaran makin laris karena di masa kini pemberian tidak cuma dari pihak pria ke wanita, tapi juga sebaliknya. "Ini sesuai dengan tren wanita yang semakin mandiri dan berpenghasilan. Jadi, mempelai saling memberi," tutur Siti Aisyah atau biasa dipanggil Iis, pemilik usaha Istje Seserahan dan Suvenir. Besarnya pesanan yang bisa dinikmati bisa terlihat dari pengalaman Iis. Biasanya,

Mengenal Batu Akik Quartz

Gambar
Mengenal Batu Akik Quartz Quartz atau yang disebut dengan kristal kuarsa adalah batu mulia yang memiliki warna bening seperti kaca dengan bentuk prisma segienam dengan bentuk ujung piramida segienam. Batu kristal asli yang belum dipoles pun sebenarnya sudah tampak cantik, terlebih bila telah mengalami polesan, penampilannya akan menjadi jauh lebih indah dan memiliki harga jual yang tinggi.Setiap batu mulia, tentunya memiliki getaran masing-masing, namun getaran pada batu kristal sendiri getarannya sama dengan getaran manusia. Karena itu, batu kristal merupakan perhiasan yang pas dan mudah untuk menyatu dengan manusia karena tipe getarannya itu sendiri. Untuk memilihnya, kita dapat mencocokkan dengan batu-batu yang ada dan memilih yang getarannya sedekat mungkin dengan getaran yang kita miliki. Batu Kristal sendirimemiliki skala kekerasan 7 Mohz dengan berat jenis 2,64-2,66.Batu kuarsa yang baik adalah batu kuarsa yang jernih dan tidak berwarna, namun ada juga batu kuars