Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Desain Rumah Siap Pakai, Harga Terjangkau,Pertama Di Indonesia.

Gambar
PRAKTIS MURAH ELEGAN dan LENGKAP. PAKET DESAIN RUMAH JADI!." luas tanah 100 m2/1Are. Tersedia 4 tipe,28 varian. 1 lantai 2 kamar,1 lantai 3 kamar,2 lantai 3 kamar dan 2 lantai 4 kamar. Tersedia untuk lebar tanah 6 s/d 12 meter. Harga paket Hanya dua setengah juta sampai dengan lima jutaan saja. jauh lebih murah dari tarif biasanya yang sampai sepuluh juta. Murah tapi tidak murahan karena paket yang di terima lengkap dengan gambar teknis,gambar 3D exterior,RAB,Video 3D,guide book,interior sugested dan desain gate. Siap pakai(desain sudah jadi,tinggal di aplikasikan) dan siap kirim ke tempat anda. silakan pilih sesuai ukuran tanah anda di sini dan di jamin elegan karena pakai style villa bali dan di desain tim arsitek Emporio Architect. www.emporiohouse.com/?/article=5499478

Belanja Online Pilihan Bersaing Di TOKOONE

Gambar
Mau belanja online dengan harga bersaing,servis memuaskan,kunjungi http;// tokoone.com/affid:#11886

2016, Properti Indonesia Diprediksi Kembali Bergairah.

Gambar
JAKARTA - Sejak diberlakukannya pengetatan dalam aturan kepemilikan properti oleh Bank Indonesia (BI), pasar properti Indonesia mulai mengalami perlambatan. Perlambatan itu ditambah dengan ditetapkannya tahun 2014 sebagai tahun politik, sehingga banyak pengembang yang lebih menunda semua proyeknya. Menurut Anggota Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda setelah pemilu diperkirakan pasar properti Indonesia akan mengalamiu kenaikan lagi, namun tetap masih dalam siklus perlambatan. Ali menilai, agar properti Indonesia bisa naik kembali dibutuhkan waktu, karena pasar sudah terlalu jenuh dengan harga yang sudah terlalu tinggi. Menurutnya tahun 2016 pasar properti di Indonesia akan mengalami kenaikan lagi. "Pengembang saat pemilu memang menunda proyeknya. Namun setelah pemilihan presiden (Pilpres), diperkirakan mereka akan gencar mengeluarkan proyeknya. Sementara untuk 2015, menurut saya masih ada peningkata, tetapi tetap lebih rendah dibanding dua tahun yang lal

Inflasi 2014 Bisa 2%, Asal...!."

Gambar
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menargetkan inflasi di tahun 2014 akan berada di kisaran 4,5 plus minus 1, yakni berada di kisaran 3,5-5,5. Meski demikian, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyampaikan, Indonesia mempunyai peluang inflasi berada di angka 2 persen jika kebijakan moneter tidak menjadi satu-satunya pilihan untuk mengendalikan faktor permintaan. "Kalau mau mencapai stabil di inflasi 2 persenan, ya kita memang enggak bisa dengan hanya kebijakan moneter karena kebijakan moneter itu hanya bisa mengendalikan faktor demand," ujarnya usai Launching dan Diskusi Laporan Perekonomian Indonesia 2013, di Gedung BI, Rabu (2/4/2014). Lebih lanjut Mirza menyampaikan, selain kebijakan moneter, Indonesia memerlukan keseimbangan sisi yang lain untuk menekan angka inflasi agar berada di posisi tersebut. "Jadi yang selain itu, dari sisi suplai, produksi juga. Misalnya ini karena kurang produksi cabe, karena distribusi jalan jelek, karena jalan, c

Harga Pangan, Kontribusi Terbesar Inflasi.

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kontribusi inflasi didominasi oleh kenaikan harga pangan. Produk pangan yang paling tinggu kontribusinya antara lain beras, kedelai dan berbagai jenis bumbu masakan. "Beras, kedelai dan beberapa jenis bumbu rentan tehadap gejolak. Dalam lima tahun terakhir masing-masing inflasinya sebesar 11 persen untuk beras, tujuh persen kedelai, dan bumbu masakan 21 persen," tutur Gubernur BI Agus Martowardoyo usai menandatangani kerjasama Pokja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di kantor, Jakarta, Senin (21/4/2014) Sedangkan berdasarkan wilayah, Provinsi Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan tercatat menjadi penyumbang inflasi terbesar dalam waktu lima tahun terakhir. Rata-rata ketiga wilayah tersebut menyumbang besaran inflasi di atas sembilan persen. Agus mengungkapkan, secara menyeluruh tren inflasi menunjukan penurunan selama lima tahun ini. Walaupun terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Mi

Harga Pangan, Kontribusi Terbesar Inflasi.

Gambar
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kontribusi inflasi didominasi oleh kenaikan harga pangan. Produk pangan yang paling tinggu kontribusinya antara lain beras, kedelai dan berbagai jenis bumbu masakan. "Beras, kedelai dan beberapa jenis bumbu rentan tehadap gejolak. Dalam lima tahun terakhir masing-masing inflasinya sebesar 11 persen untuk beras, tujuh persen kedelai, dan bumbu masakan 21 persen," tutur Gubernur BI Agus Martowardoyo usai menandatangani kerjasama Pokja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di kantor, Jakarta, Senin (21/4/2014) Sedangkan berdasarkan wilayah, Provinsi Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan tercatat menjadi penyumbang inflasi terbesar dalam waktu lima tahun terakhir. Rata-rata ketiga wilayah tersebut menyumbang besaran inflasi di atas sembilan persen. Agus mengungkapkan, secara menyeluruh tren inflasi menunjukan penurunan selama lima tahun ini. Walaupun terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Mi